Bumi dengan segala makhluk hidup yang ada bersamanya memang telah cukup tua keberadaannya. Tak jarang, berbagai jejak peninggalan masa lalu pada akhirnya dapat diketemukan kembali, entah itu melalui proses penelitian sebelumnya, ataupun dengan tanpa sengaja.
Seperti halnya dengan ditemukannya mummi yang kemudian diberi nama Ötzi, yang menurut hasil penelitian para ilmuwan diperkirakan telah berumur 5300 tahun. Mummi manusia es bernama Ötzi yang ditemukan di gletser Bukit Schnal, Pegunungan Alpen pada 1991 tersebut menurut hasil analisa forensik dengan menggunakan tekhnologi modern, diperkirakan meninggal dikarenakan luka yang diakibatkan oleh panah yang mengenai punggungnya.
Satu hal yang menarik dari manusia es Ötzi adalah ketika para peneliti kemudian menyatakan bahwa sel darah merah yang ada pada tubuh mummi Ötzi diclaim sebagai sel darah merah manusia tertua yang ada di dunia ini, mengingat usianya yang telah mencapai 5300 tahun.
sumber
(AFP Photo/Andrea Solero)
Seperti halnya dengan ditemukannya mummi yang kemudian diberi nama Ötzi, yang menurut hasil penelitian para ilmuwan diperkirakan telah berumur 5300 tahun. Mummi manusia es bernama Ötzi yang ditemukan di gletser Bukit Schnal, Pegunungan Alpen pada 1991 tersebut menurut hasil analisa forensik dengan menggunakan tekhnologi modern, diperkirakan meninggal dikarenakan luka yang diakibatkan oleh panah yang mengenai punggungnya.
Satu hal yang menarik dari manusia es Ötzi adalah ketika para peneliti kemudian menyatakan bahwa sel darah merah yang ada pada tubuh mummi Ötzi diclaim sebagai sel darah merah manusia tertua yang ada di dunia ini, mengingat usianya yang telah mencapai 5300 tahun.
sumber
(AFP Photo/Andrea Solero)
No comments:
Post a Comment